PEMIMPIN YANG EDIAL DALAM
ISLAM
1. Takwa
Takwa
adalah orang yang menjunjung perintah Allah dan meninggalkan larangannya.
Amanah adalah menguruskan orang bawahannya mengikut al-Quran dan Sunnah
bukannya mengikut logik pemikirannya....
Nabi
saw telah bersabda : " Sesungguhnya kamu akan menakluk di timur dan di
barat bumi. Semua pemimpin-pemimpinnya berada dalam neraka kecuali dia bertakwa
kepada Allah dan yang memegang amanah.".......[ Hadis riwayat Ahmad
daripada Mas'ud bin Qubaisah.]
Menegah
kemungkaran adalah kefarduan utama bagi orang yang ada kuasa , oleh itu
diantara kemampuan yang dimiliki oleh rakyat adalah kuasa memilih. Ini juga
termasuk apa yang Nabi sebut ; "Sesiapa yang melihat kemungkaran hendaklah
dia mengubahnya dengan kuasanya"... [Hadis sahih Muslim]
Diantara
kuasa yang ada pada kebanyakan manusia pada hari ini adalah kuasa
memilih.Sesiapa yang memilih pemimpin yang tidak Allah redai atau tidak memilih
pemimpin sedangkan dia boleh memilih , dia telah mengkhianati amanah Allah,
Rasul dan orang-orang beriman..
2.
Managerial
Ability
Managerial berasal dari kata manager yang
berati pimpinan. Menurut Fattah (1999:13) menjelaskan bahwa praktek manajerial
adalah kegiatan yang di lakukan oleh manajer. Selanjutnya Siagian (1996:63)
mengemukakan bahwa “ Manajerial skill adalah keahlian menggerakan orang lain
untuk bekerja dengan baik.”
Kemampuan manajerial sangat berkaitan erat
dengan manajemen kepemimpinan yang efektif, karena sebenarnya manajemen pada
hakekatnya adalah masalah interaksi antara manusia baik secara vertikal maupun
horizontal oleh karena itu kepemimpinan dapat dikatakan sebagai perilaku
memotivasi orang lain untuk bekerja kearah pencapaian tujuan tertentu.
Kepemimpinan yang baik seharusnya dimiliki dan diterapkan oleh semua jenjang
organisasi agar bawahanya dapat bekerja dengan baik dan memiliki semangat yang
tinggi untuk kepentingan organisasi.
Tidak
terasa kita sudah memasuki bulan Maret tahun 2015 dimana sepertinya baru saja
kita mengawali akan tahun 2015 ini, namun ternyata sudah memasuki bulan ke 5,
sudah begitu banyak yang terjadi ditahun ini yang dapat kita katakan sebagai
jaman modern yang serba canggih juga baik secara tehnologi maupun secara
perekonomian.
Jaman serba canggih ini dapat
disebut sebagai era globalisasi dan juga dapat dikatakan sebagai transformasi
ekonomi pengetahuan. Faktor paling penting yang menentukan akan majunya
perekonomian bagi suatu negara adalah di tentukan dari sistem informasi dan
tehnologi informasi yang dimiliki oleh negara tersebut. Karena tanpa kemajuan
tehnologi informasi maka negara tersebut sulit untuk berkembang. Tehnologi
informasi itu akan membawa perubahan dengan menyampaikan perkembangan
perekonomian yang terjadi di dunia. Perubahan-perubahan itu akan berpengaruh
pada pola pikir dan penciptaan nilai yang akan berfungsi bagi bisnis dan
manajemen.
Dalam situasi yang sedemikian rupa
seperti ini diperlukan seorang pemimpin yang bukan hanya dapat mengefektifkan
segala segmen atau divisi yang ada tetapi harus dapat mengatur (me-manage) akan
semua yang terkait demi kemajuan perusahaan yang dipimpinnya.
Sebagai bukti bahwa seorang pemimpin
itu berhasil bukan hanya sebagai pemimpin yang baik yang mampu memberikan
motivasi yang konsisten terhadap karyawan/anak buahnya untuk mendorong mereka
mencapai keberhasilan dan kualitas kinerja mereka , tetapi seorang pemimpin
juga harus dapat selalu mencari cara yang sudah tentu pasti harus berpikir
keras untuk meningkatkan juga produksi dan standard perusahaan.
Seorang pemimpin yang dapat
dikatakan memiliki kemampuan manajerial yang baik adalah seorang pemimpin yang
memiliki ketrampilan manajerial dalam melaksanakan pekerjaan dengan atau tanpa
adanya orang lain. Ketrampilan manajerial ini tergambar dari bagaimana cara
sang pemimpin mendidik, memotivasi , mengembangkan akan potensi karyawan/anak
buahnya sampai kepada cara bagaimana sang pemimpin ini untuk memutuskan untuk
mem-phk akan karyawannya.
Menurut Gie (2003:203), kemampuan manajerial berarti :
-Kecakapan mengetahui dan memahami tentang pekerjaannya (job
know-how).
-Kecakapan menggerakkan organisasi secara spesifik (specific
organization practice).
-Kecakapan menerapkan dasar-dasar,
asas-asas dan pokok-pokok manajemen (principles and fundamentals of
management).
3.
Teknikal
Ebility
Teknik kepemimpinan
merupakan suatu cara yang dipergunakan seorang pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya, sehingga diharapkan dapat diarahkan kearah pencapaian tujuan
organisasi. Adapun teknik-teknik kepemimpinan yang dikemukakan oleh Kartini
Kartono dalam bukunya Pemimpin dan Kepemimpinan sebagai berikut:
“Teknik kepemimpinan adalah
kemampuan dan keterampilan teknis serta sosial pemimpin dalam menerapkan
teori-teori kepemimpinan pada praktek kehidupan serta organisasi melingkupi
konsep-konsep pemikiran perilaku sehari-hari dan semua peralatan yang
dipakainya. Teknik kepemimpinan dapat juga dirumuskan sebagai cara bertindaknya
pemimpin dengan bantuan alat-alat fisik dan macam-macam kemampuan psikis untuk
mewujudkan kepemimpinannya”. (Kartono, 2005:95)
Selanjutnya
menurut Kartini Kartono, Kategori teknik kepemimpinan ini antara lain adalah:
1. Etika profesi pemimpin
dan etiket
2. Kebutuhan dan motivasi (manusia)
3. Dinamika kelompok
4. Komunikasi
5. Kemampuan Pengambilan keputusan
6. Keterampilan berdiskusi
(Kartono, 2005:95)
4.
Finansial
Ability
Kemampuan finansial
merupakan keniscayaan dalam realita sosial yang
berkembang di bawah kapitalisme dunia sekarang ini.
Karakter kapitalis yang menggunakan ukuran serba materi
(uang) sudah merasuki ke alam pikiran terdalam.
Pragmatisme uang menyeruak di tengah kemiskinan
telah menimbulkan berbagai kesenjangan sosial.
Seorang calon
pemimpin dengan kemampuan finansial yang
berlebih menjadi energi kuat untuk menarik
massa pengikutnya. Terutama di ranah politik,
jabatan terbiasa dapat dibarter setimpal
dengan kepentingannya.
Namun, kecenderungan pragmatisme
uang yang semakin menguat dalam masyarakat akan
mengkondisikan figur ideal seorang pimpinan lembaga
dakwah pun perlu memiliki kemampuan finansial yang
cukup.
Terlebih bagi Itu
tidak berarti figur pimpinan hanya milik
mereka yang kaya atau berlebih saja. Di
sini yang terpenting bukanlah ukuran kaya secara
kuantitas, tetapi lebih pada kualitas pribadinya
sebagai figur yang memiliki kemandirian
finansial. Mereka tidak harus seorang pengusaha
kaya raya, karena banyak diantaranya adalah penunggak
kredit macet yang menunjukkan kelemahan dalam kemandirian
finansial. Sebaliknya, tidak sedikit pegawai dan karyawan
yang dapat mendedikasikan pemikiran dan tenaganya untuk
masyarakat karena memiliki kemandirian finansial.
Seorang pemimpin yang memiliki
kemandirian finansial tidak akan menggunakan jabatan
untuk kepentingan pribadinya. Kemandirian finansial
bagi seorang yang akan duduk di kursi pimpinan menjadi syarat
utama agar mereka kelak tidak mencari penghidupan di
peryarikatan, tetapi akan menghidupi persyarikatan dengan
kepemimpinannya yang amanah.
5. Konseptual
Ability
Pengertian Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam kesuksesan. Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang
organisasi dan manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual
seorang pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut menerapkan
kepemimpinan. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala
perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi
dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.
(Materi Pembinaan Guru TPQ Binaan LPPA Tarbiyah)
Call Centre : 082113531117 (Ust Heri)